Minggu, 08 April 2012




Robby Darwis tiba-tiba menjadi salah satu kandidat untuk menukangi Persib Bandung secara permanen jika manajemen tetap tidak mendapatkan pelatih hingga pekan ini. Tentu saja ini menjadi berkah yang didapat Robby saat mengambil alih jabatan pelatih dari Drago Mamic.
Secara de facto kursi pelatih Persib pun kosong pasca mundurnya Mamic yang tak tahan dengan tekanan. Agenda paling mendesak bagi manajemen Persib untuk mencari suksesor Mamic belakangan masih menemui kendala. Beberapa nama pelatih top asing dikaitkan merapat ke Bandung, namun tak satupun yang diungkapkan kepada publik.
Bisa dibilang Robby cs akan menghadapi banyak pekerjaan rumah. Jika sebelumnya dia hanya bekerja dengan Anwar Sanusi yang merupakan pelatih penjaga gawang, kini manajemen kembali mendatangkan pelatih fisik Dino Sefriyanto yang beberapa waktu lalu dinyatakan hilang.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara S Taryono yang hadir pada sesi
latihan Persib di Stadion Siliwangi mengatakan, pelatih kepala masih dalam proses lobi yang alot.

”Tentang head coach masih dalam proses untuk menentukan, kita ingin yang terbaik lah. Sabar saja dulu. Hari ini juga sudah aktif kembali Dino Sefriyanto. Dia sudah mengajukan permintaan maaf atas sikapnya kemarin. Ada teguran dari kami,” ujar Kuswara.
Menurut Kuswara, trio asisten pelatih dengan Robby sebagai koordinatornya akan mendapat tugas untuk menukangi tim Persib. Selama pelatih belum muncul, maka ketiganya akan mendampingi latihan rutin Marcio Souza dan kawan-kawan.
Bahkan, bukan tidak mungkin dalam dua laga kandang Persib di awal putaran kedua akan dibesut oleh ketiganya. ”Trio ini diharapkan bisa mengarsiteki tim Persib terutama di laga mepet, lawan Gresik,” tegas Kuswara.
Meski belum memiliki pelatih kepala, Kuswara mengklaim jika tim saat ini sudah dalam suasana kondusif. ”Bisa dilihat sendiri, tidak ada hambatan dari segi latihan. Apalagi tim yang ada sekarang sudah terbentuk sejak lama. Kehadiran Along dan Souza juga diharapkan membawa atmosfer baru dalam tim ini,” jelasnya.
Sebetulnya, urusan naik takhta dari jabatan asisten pelatih bukan hal yang baru. Di musim ini, Sriwijaya FC yang berhasil memuncaki klasemen ISL, tidak lepas dari tangan dingin pelatih Kas Hartadi.
Namun, proses berliku telah dilalui pria asal Solo itu yang melatih Sriwijaya FC U-21 dan asisten pelatih Sriwijaya FC senior, pada 2011-2012. Kas Hartadi akhirnya dipercaya menjadi pelatih kepala. Hasilnya, Sriwijaya mantap dipuncak klasemen.
Pelatih sekaliber Rahmad Darmawan juga pernah mengalami metamorfosa dalam karirnya. Menjadi asisten Andi Lala dan Sutan Harhara ketika masih menukangi Persikota Tangerang (1998-2000),  pelatih yang akrab disapa RD itu naik pangkat menjadi pelatih kepala (2000-2004) dan mengangkat prestasi tim asal Tangerang tersebut ke papan atas hingga tim tersebut dijuluki Bayi Ajaib.
Jika ditarik dalam lingkup sepakbola yang mendunia, pelatih yang mengawali karir sebagai asisten yang kemudian sukses menukangi tim senior ada nama Pep Guardiola (Bracelona). Terakhir, Roberto Di Matteo berhasil memimpin tim asuhannya melenggang ke semifinal Liga Champions Eropa yang sebelumnya menjadi asisten pelatih Andre Villas-Boas di Chelsea.
“Menyangkut Dino, pelatih fisik masih ditunggu-tunggu  pemain dan asisten pelatih. Trio inilah yang sementara mengarsiteki Persib,” jelas Kuswara.
Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Zaenuri Hasyim menambahkan, permohonan maaaf atas mundurnya pengumuman pelatih yang menangani Persib.
”Kita minta maaf tadinya Kamis ini diumumkan. Kita tetap menginginkan pengumuman pelatih secepat mungkin. Sudah ada. Tapi apakah durasinya mau 6 bulan, 1 tahun atau dua tahun itu masih dalam pembahasan,” ujar Zaenuri.
Dia menambahkan, dengan masa persiapan yang mepet untuk menghadapi Gresik United dalam laga perdana putaran II Indonesia Super League (ISL) 2011-2012, Rabu (11/4) nanti, diperlukan persiapan yang matang. ”Robby bisa dikatakan menjadi koordinator. Jalankan saja dulu. Kasih dulu apa yang bisa dipersembahkan Robby,” pungkasnya.
7 Alasan Robby Darwis Layak Layak Melatih Persib:

1. Robby memiliki lisensi A sebagai pelatih sejak 2010. Secara eksplisit Robby pernah menyampaikan ambisinya menjadi pelatih kepala. Statusnya kini yang hanya sebagai asisten pelatih, membuat dia kerap tidak leluasa.
2. Pria yang dulu tenar dengan panggilan Bima merupakan mantan pemain Persib. Jabatan ban kapten pernah disandangnya selama berkarir bersama Maung Bandung.
3. Di musim 2009-2010 Robby Darwis pernah merasakan naik tahta menangani Persib. saat pelatih kepala Jaya Hartono mundur, Robby yang juga bersama rekannya Anwar Sanusi menangani Persib hingga akhir musim. Persib finis di peringkat ke-4 dengan total 53 angka atau 26 angka saat Robby menjadi caretaker.
4. Komposisi pemain di tubuh Persib saat ini tidak banyak berubah. Hanya mengganti Moses Sakyi yang terdepak dari barisan depan Persib. Sebagai gantinya, duo striker haus gol Noh Alam Shah dan Marcio Souza diyakini akan menambah pundi-pundi gol Persib.
5. Dengan ditunjuk menjadi pelatih, maka PT PBB bisa melakukan penghematan.
6. Di putaran II manajemen menyatakan target finis Lima Besar. Dengan materi pemain yang memiliki kemampuan di atas rata-rata bukan tidak mungkin target tersebut bisa dipenuhi Robby. Selain itu, sebagai pemain asla Bandung, Robby bisa mengoptimalkan pemain muda yang selama ini belum berkostribusi besar bagi tim.
7. Mantan rekan Robby belakangan berpandangan, ketimbang mengontrak pelatih asing lagi, manajemen klub Persib lebih baik menaikkan status Robby Darwis menjadi pelatih kepala. Sebab, kehadiran pelatih asing baru pun tidak menjadi jaminan kesuksesan Persib dari sisi prestasi. Sebelumnya, dengan materi bagus, pelatih asing tetap gagal.


2 komentar: